Freon, merupakan komponen yang sangat penting pada AC. Tidak hanya pada AC rumahan, namun freon juga sangat dibutuhkan pada AC mobil. Pengisian ini tidak bisa dilakukan secara mandiri, karena tekanan freon AC mobil wajib diperhatikan pada saat pengisian.
Diperlukan teknisi yang handal di bidang tersebut untuk melakukannya. Hal ini, agar tekanan sampai dengan prosesnya berjalannya dengan lancar. Untuk lebih jelasnya mengenai freon AC mobil hingga tekanan idealnya, simak ulasan berikut ini:
Apa Itu Freon AC Mobil?
Sebelum membahas mengenai tekanan freon AC mobil, banyak yang belum paham mengenai pengertiannya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, freon merupakan sebuah cairan yang mampu mengubah udara panas menjadi lebih dingin.
Penggunaan freon sendiri memiliki masa pemakaian di mana ketika udara berubah menjadi panas maka sudah perlu dilakukan penggantian. Ketika melakukan pengisian, perlu memperhatikan tekanan freon. Ini bertujuan untuk menjaga sistem AC dan mesin mobil agar tetap awet.
Seperti yang diketahui bahwa, kerusakan AC bisa dikarenakan pemilihan atau penggunaan freon yang tidak tepat. Oleh karena itulah, pengguna juga perlu memperhatikan jenis freon yang tepat. Berikut beberapa diantaranya:
- Freon AC mobil R12. Secara karakteristik, freon ini tidak memiliki warna, tidak mudah korosif, beracun maupun beracun.
- Freon R134a. Memiliki karakteristik tidak menimbulkan korosi serta unsur kimianya termasuk stabil.
- Serta R22. Meskipun dinilai berbahaya namun hingga kini, masih banyak digunakan karena karakteristiknya mampu menyerap air dengan baik dan tidak membuat korosi pada logam.
Tekanan Freon AC Mobil Ideal Serta Dampaknya Jika Tidak Sesuai
Tekanan freon AC mobil haruslah tepat saat proses pengisian. Tidak boleh terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Untuk tekanannya sendiri terdapat batas rendah maupun tinggi yang menjadi acuan oleh semua teknisi AC, yaitu sebagai berikut:
- Tekanan rendah. 15-30 psi.
- Tekanan tinggi. 160-250 psi.
Setiap teknisi, akan memiliki alat ukur tekanan tersebut. Dengan alat ini, teknisi akan mengetahui tekanan yang harus diberikan pada freon tersebut. Apabila tekanan yang diberikan salah, maka akan menghasilkan dampak buruk. Beberapa dampak tersebut diantaranya:
- Masalah pada arus listrik. Tekanan freon AC mobil yang terlalu tinggi akan berdampak pada arus listrik.
- Beban mesin bertambah. Pengguna akan merasakan mesin sangat berat ketika menyalakan AC sehingga menyebabkan beban mesin bertambah.
- Suhu tidak akan dingin. AC akan sulit berubah menjadi dingin meskipun sudah dinyalakan dalam waktu yang lama.
- Kondensor cepat panas. Hal ini disebabkan karena kinerjanya semakin berat. Apabila terus dibiarkan akan menyebabkan kerusakan pada kondensor dan komponen lain.
Bagaimana Langkah Mengecek Tekanan Freon?
Sebelum melakukan pengisian, pengguna bisa melakukan cara untukĀ mengecek freon ketika mendekati habis atau sudah habis. Yaitu mengecek bagian kompresor. Biasanya kompresor tidak sudah tidak menyala. Selain itu, suhu yang dikeluarkan juga sudah tidak dingin.
Selain itu, bisa juga dengan mengecek pada bagian extra fan di mana tidak akan berputar. Ini berarti freon harus segera diisi kembali. Untuk mengetahui langkah mengecek tekanan freon AC ketika pengisian yaitu sebagai berikut:
- Pasang kran yang tertutup rapat searah dengan jarum jam.
- Setelah itu pasang naple biru pada tekanan rendah, dan naple merah pada tekanan tinggi.
- Silahkan putar tekanan AC bertekanan tinggi atau rendah searah jarum jam.
- Tekanan akan aman pada posisi mesin belum dihidupkan yaitu 70-90 psi.
- Jika sudah dihidupkan maka tekanan rendah kisaran 20-30 psi, sedangkan untuk tekanan tingginya yaitu kisaran 170-250 psi.
Itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian freon, tekanan freon AC mobil yang ideal hingga cara mengeceknya. Karena tidak bisa dilakukan pengisian secara mandiri, maka disarankan untuk pergi ke bengkel.